Jumat, 05 Desember 2008

The Movie of Freedom Writers


Freedom Writers

(http://img.villagephotos.com/p/2007-6/1263124/FreedomWriters.jpg)

Director: Richard LaGravenese
Cast: Hilary Swank (Erin Gruwell), Patrick Dempsey (Scott Casey), Scott Glenn (Steve), Imelda Staunton (Margaret Campbell), Kristin Herrera (Gloria), April L. Hernandez (Eva)
Genre: Drama
Year: 2007
Running Time: 123 Minutes


Freedom Writers diangkat dari kisah nyata murid-murid di kelas 203, yang semula terbagi oleh ras-ras mereka menjadi satu kesatuan yang sangat solid, dan berusaha membuat perbedaan di dunia. Sampai sekarang pun kelas ini masih kompak satu sama lain, dan websitenya juga masih online apabila yang ingin tahu lebih lanjut mengenai visi dan misi kelompok ini. Film ini diangkat dari novel berjudul sama yang merupakan kompilasi dari buku harian murid-murid tersebut.

Di tahun 1994 Erin Gruwell memasuki masa pengajaran tahun pertamanya di sebuah SMU. Saat itu daerah Long Beach baru saja pulih dari masalah rasial yang sangat-sangat buruk. Banyak sekali gesekan-gesekan antara kulit putih, hitam, maupun latino. Bukan hal jarang kalau kubu orang-orang Kamboja saling tembak menembak misalnya dengan para gang kulit hitam, atau gang orang-orang latin. Negara berusaha mengatasi hal ini dengan menyatukan sekolah-sekolah yang ada. Berusaha supaya mereka dapat bersosialisasi. Dampaknya bukan dampak positif. Bukannya mereka saling bersatu dan berteman, mereka malah makin buruk hubungannya satu sama lain. Masalah-masalah yang timbul di kelas dan sekolah akan dibawa ke luar sekolah. Sekolah tidak lain tidak bukan hanya sebagai tempat perhentian sementara mereka sebelum mereka kembali ke zona perang di luar sekolah.

Erin Gruwell tidak pernah mengerti mengenai anak-anak ini. Bagaimanapun juga ia adalah seorang guru baru dan ia sama sekali tidak punya gambaran kalau kelas yang nantinya akan ia ajar berisi anak-anak brengsek yang sama sekali tidak mempedulikan dirinya. Suatu saat candaan dari anak-anak ini berlebihan dan memancing kemarahan dari Erin. Sindiran ras ini membawa Erin membawakan topik Holocaust. Ia terkejut bahwa era pembantaian umat Yahudi ini sama sekali tidak dikenal oleh murid-muridnya. Menyadari bahwa anak-anak ini sebenarnya sama satu dengan lainnya (mereka pernah terlibat dalam tembak menembak antar gang - bahkan mereka pernah kehilangan setidaknya satu teman mereka dalam perang antar gang itu).

Perlahan-lahan Erin mengajak mereka membaca buku mengenai Anne Frank, diary dari seorang anak kecil yang menjadi saksi mata langsung keganasan NAZI pada masa perang dunia kedua dahulu. Erin juga meminta mereka untuk mengutarakan isi hati mereka dalam sebuah diary, seperti yang dilakukan oleh Anne Frank dahulu. Dari sana, Erin mulai mengerti mengenai apa sebenarnya isi dunia mereka, dan anak-anak tersebut pun mulai mengerti bahwa Erin berbeda dengan guru-guru lainnya. Apabila guru-guru lainnya mengira mereka hanyalah sampah semata, Erin bisa mengerti bahwa mereka layak untuk diperjuangkan, dan dia mau memperjuangkan mereka. Sedikit demi sedikit mereka pun mulai bisa saling mengerti, saling mengisi, dan membentuk satu keluarga.

Tidak ada komentar: